BULETIN
BAZ OKU TIMUR
Nomor: 26 Tahun ke-02 10
Dzulhijjah 1432/10
November 2011
Misteri Rahasia Kota Mekkah dan Keajaiban
Ka'bah
Gistink.Info - Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki
karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di
alam akhirat Berita Heboh Terkini. Neil Amstrong salah satu astronot yang dipublikasikan
pernah mendarat di bulan mengatakan “Planet Bumi ternyata menggantung di area
yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
biarpun kebenaran neil amstrong mendarat di bulan masih penuh dengan pro dan kontra tapi Neil Amstrong merupakan salah satu astronot yang pernah pergi ke luar angkasa.
biarpun kebenaran neil amstrong mendarat di bulan masih penuh dengan pro dan kontra tapi Neil Amstrong merupakan salah satu astronot yang pernah pergi ke luar angkasa.
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi
itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di
Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang
sepertinya ada alasan tersembunyi di balik penghapusan website tersebut. Setelah
melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota
Mekah, tepatnya berasal dari Ka’bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut
bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka
mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub
selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya
adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas
tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya
antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah,
maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh
banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka
seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan
ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
ENSIKLOPEDIA
$tBur
c%x.
tbqãZÏB÷sßJø9$# (#rãÏÿYuÏ9 Zp©ù!$2
4
wöqn=sù txÿtR `ÏB Èe@ä.
7ps%öÏù öNåk÷]ÏiB ×pxÿͬ!$sÛ (#qßg¤)xÿtGuÏj9 Îû Ç`Ïe$!$# (#râÉYãÏ9ur óOßgtBöqs% #sÎ)
(#þqãèy_u öNÍkös9Î) óOßg¯=yès9 crâxøts ÇÊËËÈ
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya. (at-Taubah 122)
Dalam suatu
riwayat dikemukakan, ketika turun ayat, Illa tanfiru yu’adzdzibkum ’adzaban
alima...(Jika kamu tidak berangkat untuk ber-perang, niscaya Allah Menyiksa
kamu dengan siksa yang pedih...) (Q.S.9 Bara’ah: 39), ada beberapa orang yang
jauh dari kota yang tidak ikut berperang karena mengajar kaumnya. Berkatalah
kaum munafik: ”Celakalah orang-orang di kampung itu karena ada orang-orang yang
meninggalkan diri yang tidak turut berjihad bersama Rasullullah.” Maka yang
meninggalkan diri (tidak turut berperang) untuk memperdalam ilmu dan
menyebarkannya kepada kaumnya.
Diriwayatkan oleh
Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari’Ikrimah.
Dalam riwayat
lain dikemukakan bahwa kaum Mukminin, karena kesungguhannya ingin berjihad,
apabila diseru oleh Rasullullah saw. untuk berangkat ke medan perang, mereka
serta merta berangkat meninggalkan Nabi saw. Beserta orang-orang yang lemah.
Ayat ini (Q.S. 9 Bara-ah: 122) turun sebagai larangan kepada kaum Mukminin
untuk serta merta berangkat seluruhnya, tapi harus ada yang menetap untuk
memperdalam pengetahuan agama.
Diriwayatkan oleh Ibnu
Abi Hatim yang bersumber dari’Abdullah bin’Ubaid bin’Umair.
0 komentar:
Posting Komentar
WASSALAM